Jumat, 30 Oktober 2015

Let's Study 16 Tenses in English!

1. Simple Present Tense This tenses are used to denote something that is fixed, habitual or an essential truth. Because it is often... thumbnail 1 summary


1. Simple Present Tense

This tenses are used to denote something that is fixed, habitual or an essential truth. Because it is often related to the incident at about past, present and future, this at least has the Tenses description for a certain time.
FORM:
(+) Subject (s) + Verb1 + Object (o)
ex: She ate the rice
(-) S+do/does not+Verb1+O
ex: She doesn’t eat the rice
(?) Do/Does + S + Verb1 + O
ex: Does she it the rice?
I, You, They, We use do when it come to negative and question sentence. While He, She, It use does.

2. Present Continuous Tense

This tenses are used to express an action which is actually being done at this time.
FORM:
(+) S + to be + Verb-ing + O
ex: They are riding the bicycle
(-) S + to be + not + Verb-ing + O
ex: They are not riding the bicycle
(?) to be + S + Verb-ing + O
ex: Are they riding the bicycle?

3. Present Perfect Tense

This tenses are used to express your experience. This sentence can used to say that you have never had a certain experience. Present Perfect Tense didn’t use to describe specific event.
FORM:
(+) S + Has/Have + Past Participle (V3)
ex: I have met her once before
(-) S + Has/Have + not + past participle (V3)
ex: I Have not met her before
(?) Has/Have + S + past participle (V3)
ex: Have You met her before?

4. Present Perfect Continuous Tense

Present Perfect Continuous Tense is used to show that something started in the past and has continued up until now. ”for two hours’, ‘for two weeks’, ‘since yesterday’ are all durations which can be used with this sentence. Without the durations, the tense has a more general meaning of “lately.” We often use the words “lately” or “recently” to emphasize this meaning.
FORM:
(+) S + have/has + been + Verb-ing + O
ex: We have been practicing our English since Monday.
(-) S + have/has + been + Verb-ing + O
ex: We have not been practicing our English
(?) have/has + S + been + Verb-ing + O
ex: Have they been practicing their English?

5. Simple Past Tense

We used this tense to talk about the past.
FORM:
(+) S + Verb2 + O
ex: She studied math last night
(-) S + did + not + Verb1
ex: She did not studied math last night
(?) did + S + verb1 + O
ex: Did She studied math last night?

6. Past Continuous Tense

This tense is used to say when we were in the middle of doing at a particular moment in the past.
FORM:
(+) S + was/were + Verb-ing
ex: He was reading
(-) S + was/were + not + Verb-ing
ex: He wasn’t reading
(?) Was/were + S + Verb-ing
ex: Was He reading?

7. Past Perfect Tense

The Past Perfect expresses the idea that something occurred before another action in the past. It can also show that something happened before a specific time in the past.
FORM:
had+past participle
ex: I had Listen to the radio when she come home

8. Past Perfect Continuous Tense

We use the Past Perfect Continuous to show that something started in the past and continued up until another time in the past. “For five minutes” and “for two weeks” are both durations which can be used with the Past Perfect Continuous. Notice that this is related to the Present Perfect Continuous however, the duration does not continue until now, it stops before something else in the past.
FORM:
S + had + been + Verb-ing
ex: Lina had been study at the university for 1 year before she left to Korea.

9. Simple Future Tense

often called will. because, the modal auxiliary verb in this sentence is will.
FORM :
(+) S + WILL + Verb1
ex: I will dance
(-) S+WILL+not+Verb1
ex: I will not dance
(?) will + S + Verb1
ex: Will she dance?

10. Future Continuous Tense

Future Continuous has two different forms: “will be doing ” and “be going to be doing”. Future Continuous forms are usually interchangeable.
FORM:
(+) S + will be + Verb-ing
ex: I will be going to mosque.
(-) S + will not  be + Verb-ing
ex: I won’t be going to church
(?) will + S + be + Verb-ing
ex: Will you going to mosque?

11. Future Perfect Tense

This sentence is used when we talk about the past in the future.
FORM:
(+) S + Will + have + Verb3
ex: I will have finished by 6 PM
(-) S + will + not + have + Verb3
ex: I will not have finished by 6 PM
(?)  Will + S + have + Verb3
ex: will you have finished Verb3

12. Future Perfect Continuous Tense

We use the future perfect continuous tense to talk about a long action before some point in the future.
FORM:
(+) S + Will + have + been + Verb-ing
ex: Andra will have been drawing the sketch
(-) S + will + not + have + been + Verb-ing
ex: Andra Won’t have been drawing the sketch
(?) Will + S + have + been + Verb-ing ?
ex: Will Andra have been drawing the sketch?

13. Past Future Tense

this tense is used to express the events that WILL be done, BUT in the past, not the present.
FORM:
(+) S + would + Verb1
ex: I would go
(-) S + Would + not + Verb1
ex: I wouldn’t go
(?) Would + S + Verb1?
ex: Would you go?

14. Past Future Continuous Tense

Past Future Continuous tells an action would be in progress in the past.
FORM:
(+) S + was/were + going to be + Verb-ing
ex: She was going to be Cooking this morning
(-) S + was/were + not + going to be + Verb-ing
ex: She wasn’t going to be cooking this morning
(?) Was/were + S + going to be + Verb-ing
ex: was she going to be cooking this morning?
time signals for this tense is time in the past like, this morning, yesterday, last night, last week and so on.

15. Past Future Perfect Tense

This tense is restates the action stated in Future Perfect Tense but with different time dimension, it is in past time whilst the Future Perfect is in future time (not happen yet).
FORM:
(+) S + would + have + Verb3
ex: I would have drunk the milk last night
(-) S + would + not + have + Verb3
ex: I wouldn’t have drunk the milk last night
(?) Would + S + have + Verb3
ex: Would you have drunk the milk last night?

16. Past Future Perfect Continuous Tense

Past Future Perfect Continuous Tense emphasizes on the course and the duration of the action. Past Future Perfect Continuous Tense is used to tell an action which would have been happening until a certain time (period) in the past.
FORM:
(+) S + would + have + been + verb-ing
ex: Chris would have been working for 6 years when he get fired
(-) S+ would + not + have + been + verb-ing
ex: Chris wouldn’t have been working for 6 years when he get fired
(?) Would + subject + have + been + verb-ing?
ex: Would Chris have been working for 6 years when he get fired?


DAFTAR PUSTAKA
https://afaafahhb.wordpress.com/2013/04/02/16-tenses-in-english-2/

Kamis, 01 Oktober 2015

Kenapa Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia?

Bahasa-bahasa yang tersebar di dunia ini tidak hanya tumbuh dalam seting historis tertentu, tetapi juga berkembang berdasarkan interaksi... thumbnail 1 summary

Bahasa-bahasa yang tersebar di dunia ini tidak hanya tumbuh dalam seting historis tertentu, tetapi juga berkembang berdasarkan interaksi dengan lingkungan sosial tertentu yang bersinggungan antar ruang dan waktu. Ini yang menyebabkan terjadinya saling mempengaruhi dalam penggunaan bahasa. Perkembangan historis itu dapat dilihat dari asal usul bahasa yang merupakan alat komunikasi antar orang yang berkembang dari bahasa isyarat ke kata-kata yang semakin komunikatif. Menurut ahli etnologi dan filologi, bahasa Melayu termasuk bahasa Austronesia, berasal dari Kepulauan Riau (Sumatera) telah mengalami proses perkembangan seperti itu. Mula-mula bahasa ini hanya dipercakapkan terbatas oleh penuturnya di Riau dan sekitarnya. Secara kebetulan, karena kepulauan ini terletak di jalur perdagangan yang sangat ramai di selat Malaka; dan penduduknya sebagian besar bermatapencaharian sebagai nelayan atau pedagang antar pelabuhan; serta bahasanya mudah dipahami atau komunikatif; maka penutur bahasa Melayu sering berinteraksi dengan penutur bahasa yang lain (seperti bahasa Hindi, Malagasi, Tagalok, Jawa, dan lain-lainnya) sehingga menjadi dikenal dan berkembang di Malaka dan daerah-daerah sekitarnya. Akhirnya bahasa ini tidak hanya digunakan oleh para pedagang di sekitar perairan Malaka, tetapi juga di seluruh Nusantara. Pada Zaman Kerajaan Majapahit, atau diperkirakan sebelum abad XV, bahasa Melayu itu telah menjadi lingua franca, yaitu bahasa dagang - bagi para saudagar di pelabuhan-pelabuhan di Asia, Asia Tenggara, dan Asia Timur.
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa bahasa melayu mempunyai peranan yang sangat penting di berbagai bidang atau kegiatan di Indonesia pada masa lalu. Ini tidak hanya sekedar sebagai alat komunikasi di bidang ekonomi (perdagangan), tetapi juga di bidang sosial (alat komunikasi massa), politik (perjanjian antar kerajaan), dan sastra-budaya (penyebaran agama Islam dan Kristen). Di Indonesia banyak karya sastra berbahasa Melayu, di antaranya seperti Hikayat Raja Pasai, Sejarah Melayu, Hikayat Hasanudin, dan lain-lain. Sejak itu penguasaan dan pemakaian bahasa Melayu menyebar ke seluruh pelosok kepuluan Indonesia (tidak hanya di daerah pantai atau pelabuhan tetapi juga di pedalaman) dan memberikan wilayah yang heterogen itu suatu kesan kebersatuan kepada pihak luar. Tetapi ada juga kesatuan yang lebih mendalam yang mengikat bersama sebagian besar suku bangsa dan orang Indonesia. Kesatuan ini muncul dari unsur-unsur dasar yang umum dari peradaban mereka.
Kemudian munculah sebuah pertanyaan, bagaimana bahasa Melayu tersebut dapat diadopsi menjadi bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia, di negara Indonesia? Perkembangan bahasa Melayu menjadi bahasa nasional di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sejak lama telah menjadi pembicaraan luas. Seperti telah diceritakan di atas bahwa bahasa Melayu yang aslinya merupakan salah satu bahasa daerah dari kurang lebih 512 bahasa daerah di wilayah Indonesia, telah lama memiliki peranan penting di bidang ekonomi, sosial, politik, dan sastra-budaya. Selanjutnya, pada awal abad XX di Indonesia berkembang suatu situasi yang mendorong munculnya suatu pemikiran akan perbaikan nasib terhadap rakyat pribumi dari pemerintaah kolonial Belanda melalui kebijakan Politik Etis, yang meliputi: program edukasi, transmigrasi, dan irigasi. Melalui program edukasi itulah, sekolah-sekolah bumi putra bermunculan dengan pengantar bahasa daerah, di mana sekolahan itu berada. Pada perkembangan berikutnya, pemerintah menuntut agar setiap sekolah menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantarnya. Tetapi sejak awal abad XX kepentingan daerah jajahan memerlukan tenaga-tenaga rendahan yang mengerti bahasa Belanda, kemudian muncul sekolah-sekolah dengan pengantar bahasa Belanda. Di kota-kota, sekolah lebih banyak mengajarkan bahasa Belanda.
Menurut saya, diangkatnya Bahasa Melayu menjadi Bahasa Indonesia selain di jelaskan diatas juga dikarenakan banyak faktor-faktor yang mendukung. Sejarah telah membantu penyebaran Bahasa Melayu tersebut, dikarenakan Bahasa Melayu merupakan Linguafrance, yaitu bahasa perdagangan sehingga penyebarannya semakin luas dengan bantuan para pedagang Bahasa Melayu disebarkan keseluruh pantai Nusantara terutama kota-kota pelabuhan. Sehingga pada saat itu, Bahasa Melayu menjadi bahasa penghubung antar individu. Dan karena Bahasa Melayu sudah menjadi bahasa sebagian besar penduduk dan juga dikenal oleh banyak orang, maka pada masa kependudukan Belanda ditetapkan bahwa Bahasa Melayu dapat dijadikan bahasa pengantar di sekolah-sekolah untuk mendidik calon pegawai negeri bumi putra. Pada masa kependudukan Jepang pun, kita sudah sangat terbantu di dalam menyebarkan bahasa Melayu tersebut. Hal itu dikarenakan pemerintah Jepang melarang kita, rakyat Indonesia untuk menggunakan bahasa musuh seperti, Bahasa Belanda dan Inggris. Oleh sebab itulah, Bahasa Indonesia mengalami kontak sosial di seluruh wilayah Indonesia dengan berpuluh-puluh bahasa daerah yang berada di Indonesia.
Jika kita teliti, Bahasa Melayu tersebut mempunyai sistem yang sangat sederhana. Ditinjau dari segi fonologi (bunyi bahasa), morfologi dan sintaksis. Karena sistemnya yang sederhana itu, Bahasa Melayu menjadi mudah untuk di pelajari. Dalam bahasa ini, tidak dikenal tingkatan bahasa seperti dalam bahasa Jawa dan bahasa Bali pada umumnya, atau pembedaan pemakaian bahasa kasar dan bahasa halus seperti dalam bahasa Sunda. Faktor lainnya, yaitu bahwa suku bangsa Jawa dan Sunda telah dengan sukarela menerima bahasa Melayu diangkat menjadi Bahasa Indonesia yang akan menjadi bahasa Nasional. Karena mereka sadar akan pentingnya kesatuan dan persatuan, sehingga dapat mengabaikan semangat dan rasa kesukuannya. Dan faktor yang paling penting dengan diangkatnya Bahasa Indonesia menjadi bahasa Nasional, yaitu kesanggupan bahasa itu sendiri juga menjadi salah satu faktor penentu, jika bahasa itu tak mempunyai kesanggupan untuk dapat di pakai menjadi bahasa kebudayaan, tentulah bahasa itu tidak akan dapat berkembang menjadi bahasa yang sempurna. Kenyataan membuktikan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang dapat di pakai untuk merumuskan pendapat secara tepat dan mengutarakan perasaan secara jelas.

Facebook